Baju merah baju biru . Dengan gembira main lari-lari .
Satu hari baju merah terlihat mentari , disebalik gunung nun jauh meninggi . Baju
merah mahu pergi , niat ingin menyentuh sang mentari . Baju biru melarang
sekali . Katanya ,
‘itu mentari , tak mungkin
kau dapat sentuh guna jari’ .
Baju merah tinggi diri ,
‘tiada apa yang tidak dapat
kumiliki’ .
Lalu baju merah mula berlari , diikuti baju biru
sekali .
Baju merah baju biru . Sampai di suatu tempat , awan
mendung berarak kelabu . Baju biru minta berhenti disitu . Namun baju merah
terus melulu . Katanya ,
‘aku boleh tahan itu, hanya
hujan tiada mudarat kepadaku’ .
Maka baju merah makin melaju . Disusurinya jalan
berbatu . Hingga tiba di kaki gunung , baju merah tunduk meminta restu . Katanya
penunggu gunung ada disitu . Baju biru diam membisu .
Baju merah baju biru . Semangat baju merah sangat jitu
. Di panjatnya gunung dengan penat lelah , dengan harapan impiannya tiada hanya
berserah . Baju biru memanggil-manggil .
‘aku sudah menyerah , jika
diteruskan aku dan mungkin kau juga akan rebah’ .
Baju merah tidak beralah .
‘orang lemah memang sentiasa
mengalah’ .
Baju biru tidak peduli , misi gila ini harus dirancang
dulu . Buta melulu nanti padah menanti . Baju merah semakin tiada hati .
‘hidup kau bukan hidup aku ,
kau disini , biarku pergi dulu’ .
Sampai langkah yang ke seribu , baju merah jatuh
tersungkur . Rebah di atas pacaknya pohon kayu . Benar , baju merah pergi
dahulu .
….Dan baju biru pergi cari kawan yang baru .
No comments:
Post a Comment